Rabu, 08 April 2009

kisah sang peri bijak

dahulu kala, hiduplah sekawanan peri yang sangat ceroboh. Mereka sering di ejek oleh peri teliti karena mereka selalu di marahin oleh ketua peri. Pada suatu hari, mereka pun mengeluh.
" Huh males banget sih dimarahin terus " kata peri ceroboh bernama peri kuning.
" Iya nih kok kita terus yang dimarahin " kata peri biru.
Lalu datanglah si peri bijak bernama peri jingga, ia adalah penasihat ketua peri.
" Kalian tidak boleh mengeluh, itu salah kalian sendiri karena tidak mau berusaha. Coba saja kalau kalian berusaha pasti kalian bisa menjadi peri teliti, malahan bisa jadi peri bijak." kata peri jingga.
" Akh aku tak percaya padamu peri bijak! Karena peri ceroboh ya peri ceroboh, mana mungkin bisa jadi peri teliti ataupun peri bijak" kata peri hijau
" Hai peri hijau kamu tau gak kalau aku ini dulu peri sial yang tinggal dalam bimbingan tentara peri. kami selalu di ajarkan menjadi seorang peri yang teliti, lalu aku berusaha menjadi peri yang teliti. akhirnya......"
" Akh aku udah tau, akhirnya kamu gagal kan" kata peri ungu
" Siapa bilang aku gak berhasil aku berhasil tau. sejak saat itu aku selalu belajar pada ketua tentara agar aku di didik. Ketua berkata padaku agar tidak selalu menyerah pada keadaan yang di terima. Nasibku dulu lebih pahit dari nasib mu. perkataan itulah yang membuat aku menjadi sampai sekarang ini." kata peri bijak lalu pergi
Peri ceroboh pun menyadari itu dan mulai dari awal lagi, mereka terus menerus belajar agar jadi seorang peri yang berhasil. Dan pada 7 tahun kemudian mereka bertemu dengan peri bijak sebagai peri teliti.
" Wah aku sampai tidak kenal kalian " kata peri bijak sambil terbatuk batuk
" Iya tak terasa waktu cepat sekali bergulir" kata peri kuning
" Ya, waktu itu selau tidak kita rasakan kalau kita memakai waktu untuk hal yang berguna. Tapi kalu kita terus saja menunggu waktu itu datang, pasti akan terasa lama sekali." kata peri bijak.
" Ya peri bijak dan tak terasa kalau kau sudah semakin tua" kata peri biru
" Apakah kamu sudah pensiun menjadi penasihat ketua ?" kat peri ungu
" bhuk..bhuk ya aku telah pensiun, tapi aku akan berkelana untuk memberikan nasihat nasihat"
" Jangan ! kau terlalu tua nanti kalau ada apa apa bagaimana?" kata peri ungu
" ya sudah aku akan turuti katamu, tapi aku minta padamu aku sudah terlalu tua, sebelum akhir hayatku. aku ingin engkau menggantikan aku sebagai penasihat orang banyak agar semua itu menjadi bekalnya. temui aku di pulau suci dekat pohon sakura itu" kata peri bijak lalu pergi.
" Kenapa ia berkata seperti itu ya?" kata peri kuning
" iya ya kenapa ya ?" kata yang lain
Lalu, mereka pun menepati janjinnya itu. Mereka menemui peri bijak. peri bijak berpesan pada mereka agar belajar dan belajar untuk menjadi peri yang berhasil. setelah dia mengatakan semua mereka mengajaknya pulang. namun apa yang terjadi, peri bijak ini hilang bersama daun daun yang jatuh. peri peri ini menjadi sangat sedih. lalu mereka pun menjalankan apa yang di amanatkan oleh sang peri bijak. sejak saat itu mereka menjadi peri yang brhasil dan selalu menjadi kebanggaan ratu.

tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar